Musim kemarau yang panjang, membuat warga Desa Kemranggon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara menggelar festival Ujungan atau dikenal dengan perang sabet rotan. Kegiatan digelar di Taman Maerakaca di Desa Kemranggon, Jumat (11/10/2024).
Tradisi ini merupakan ritual unik untuk meminta hujan kepada Yang Maha Kuasa. Dalam ritual tersebut, para warga melakukan perang yakni saling pukul dengan menggunakan rotan berukuran satu meter.
Untuk peserta pun hanya boleh diikuti oleh kaum pria dewasa. Selain itu, saat perang berlangsung, hanya boleh memukul di area kaki.
Di Kecamatan Susukan, tradisi Ujungan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan rutin dilaksanakan setiap musim kemarau panjang, karena pada musim tersebut masyarakat sangat membutuhkan air untuk kebutuhan pertanian.
Menurut warga setempat, tradisi Ujungan dipercaya dapat mempercepat datangnya hujan. Oleh karena itu, para peserta harus saling pukul hingga terluka pada bagian kaki serta mengeluarkan darah.
Adapun para peserta atau para jawara Ujungan ini, tidak hanya datang dari Kabupaten Banjarnegara, namun dari berbagai daerah mulai dari Banyumas hingga Purbalingga. Ujungan ini biasa disebut antara perpaduan seni tari dan bela diri.
Kepala Desa Kemranggon, Andi Setiawan saat ditemui mengaku, bahwa ritual Ujungan ini hanya dilaksanakan pada musim kemarau, sebagai bentuk permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk meminta hujan.
"Ritual Ujungan kali ini kita kemas dengan sebuah festival. Para jawara yang ikut dalam festival harus saling pukul dengan sebilah rotan. Setelah selesai, mereka secara seportif bersalaman dan menari dengan penuh kegembiraan," katanya.
Sementara Ratman (65), salah satu peserta mengaku tidak merasakan sakit usai mengikuti Festival Ujungan tersebut. Menurutnya hal itu sudah biasa karena sudah dilakukannya sejak dirinya masih remaja.
"Tidak sakit, karena sudah biasa. Tadi memang digebuk (dipukul) beneran, ini buktinya," katanya sambil menunjukan luka bekas pukulan lawan.
"Setelah saling pukul, kita tidak boleh dendam, dan kegiatan ini sudah saya lakukan sejak saya berusia 16 tahun. Mudah-mudahan setelah ada Ujungan, hujan segera turun dan para petani segera kembali ke sawah untuk menanam padi," pungkasnya