Desa Kemranggon merupakan salah satu desa tua yang berada di wilayah Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini memiliki nilai historis yang cukup penting dalam perkembangan kawasan Susukan, dengan sejarah yang kaya akan kisah perjuangan rakyat dan kearifan lokal.
Nama "Kemranggon" diyakini berasal dari kata dalam bahasa Jawa kuno, yaitu "kranggan" atau "meranggon", yang berarti tempat beristirahat atau singgah. Menurut cerita turun-temurun, dahulu kawasan ini merupakan tempat peristirahatan para pelancong, pedagang, dan bahkan pejuang yang melakukan perjalanan lintas wilayah antara Banyumas dan Wonosobo.
Karena letaknya yang strategis dan tanahnya yang subur, daerah ini kemudian mulai dihuni secara tetap oleh kelompok masyarakat dari berbagai penjuru, yang akhirnya membentuk sebuah komunitas kecil yang berkembang menjadi desa.
Pada masa penjajahan Belanda, Desa Kemranggon telah dikenal sebagai salah satu lumbung padi di kawasan Susukan. Wilayahnya yang subur dan dialiri irigasi dari perbukitan membuat desa ini berkembang sebagai desa agraris.
Warga Kemranggon juga dikenal aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Beberapa tokoh pejuang lokal dari desa ini tercatat pernah bergabung dalam laskar rakyat dan turut serta dalam perjuangan melawan penjajah di wilayah Banjarnegara dan sekitarnya.
Setelah Indonesia merdeka, Desa Kemranggon mulai membentuk pemerintahan desa yang mandiri, dipimpin oleh Kepala Desa pertama yang diangkat secara adat, sebelum sistem pemilihan diterapkan secara resmi.
Seiring berjalannya waktu, desa ini terus mengalami perkembangan baik dalam bidang pendidikan, pertanian, infrastruktur, dan kelembagaan masyarakat. Jalan desa mulai diperbaiki, fasilitas umum mulai dibangun, dan kehidupan masyarakat menjadi lebih tertata.
Saat ini, Desa Kemranggon terbagi menjadi beberapa dusun seperti:
Dusun Krajan
Dusun Kebon
Dusun Karanganyar
Setiap dusun memiliki sejarah lokalnya sendiri yang unik dan menjadi bagian penting dari identitas desa.
Desa ini dikelola oleh Pemerintah Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Pemerintahan desa juga dibantu oleh lembaga desa seperti BPD, LPMD, Karang Taruna, PKK, dan lainnya.
Desa Kemranggon memiliki tradisi budaya yang masih terjaga, seperti:
Sedekah Bumi / Wiwit Panen, sebagai bentuk syukur atas hasil pertanian
Pengajian rutin, sebagai penguatan nilai spiritual
Kesenian tradisional seperti rebana dan hadrah, yang biasa ditampilkan saat acara hajatan dan hari besar Islam